Kembali lagi dengan POTOJALU
Kita kali ini untuk ke dua kali nya akan membahas tentang 

PHOTOGRAPY MODDEL 

Pasti anda sudah sering mendengar istilah “rule of thirds”, di mana anda membayangkan frame anda dibagi menjadi 3 bagian secara vertikal dan horizontal. Lalu titik temu dari garis2 tersebut adalah tempat di mana anda sebaiknya meletakkan “point of interest” dari foto tersebut. Untuk pemotretan model, mata sang model seringkali menjadi titik fokal dari foto tersebut. Maka, dengan memposisikan mata model di garis 1/3 tersebut, atau di interseksi garis2 tersebut, maka anda akan membantu untuk menonjolkan mata sang model, dan menangkap perhatian dari orang yang menikmati hasil foto anda.






Hal ini yang seringkali memisahkan seorang fotografer amatiran dengan yang profesional dan berpengalaman. Seorang fotografer harus peka memilih background untuk pemotretan model. Janganlah terobsesi untuk menghasilkan bokeh untuk latar model anda, namun cermatlah mencari warna ataupun elemen2 yang bisa menambah estetika dari foto anda. Contoh foto berikut, menggunakan tehnik Black and White dan di temani komposisi cahaya yang hanya satu tujuan



Bertentangan dengan tip nomer 2, tips berikut ini menganjurkan anda untuk mencari sebuah latar yang tidak mengganggu potret dari sang model. Pisahkanlah model agak jauh dengan latar yang ada, dan bukalah diafragma lensa anda. Ini akan menghasilkan bokeh yang lebih “creamy” dan soft, agar sang model benar2 terpisah dari background dan seperti timbul dari foto anda.

Alangkah enaknya jika memotret seorang model yang pintar berpose. Sang fotografer hanya perlu menjepret sambil sang model berganti2 pose, dan akhirnya mendapatkan banyak foto yang menarik. Namun, tidak semua model bisa berpose dengan sendirinya, dan tugas seorang fotografer yang handal lah untuk membantu sang model untuk berpose yang menambah kecantikan dirinya.

Untuk mendalami teknik untuk mengatur pose model butuh pendalaman yang lebih lagi, tapi lakukanlah tip ini dan saya yakin foto model anda akan jadi lebih menarik. Kadang fotografer tidak memperhatikan tangan dari sang model pada saat memotret close-up. Padahal dengan sedikit tambahan tangan model yang sekedar memegang rambutnya atau menyentuh pipi nya sedikit dapat menambah keanggunan dari foto tersebut secara berlipat ganda.
Tip berikut lebih berlaku pada saat “post processing”, atau pada saat peng-editan di komputer. Ada 1001 macam tone yang bisa dicapai, dengan begitu banyak teknik dan preset2 yang didapatkan dari photoshop maupun Lightroom. Cobalah bereksperimen, dan carilah tone yang terbaik untuk anda. Tone atau warna dari foto anda dapat memisahkan anda dari fotografer lain, dan dapat anda jadikan ciri khas anda sediri. Berikut adalah beberapa tone yang saya ciptakan menggunakan Photoshop. Tidak banyak perubahan yang saya lakukan, karena saya lebih suka tone yang natural. Tapi anda bisa lihat, sedikit “tint” dengan warna tertentu dapat merubah mood dari foto anda.





itu lah guys yang bisa saya sampaikan.
semoga masukan ini bermanfaat untuk kalian yang menyukai Fotografi di bidang Modeling dan Portait.
dan membantu untuk kalian lebih berkreasi untuk mengolah bakat fotografi kalian. 

                            "thanks and Piece Out"

Photografer : Dimas Jagat Jalu Prakoso
IG                 : dimasprakoso38
Email           : dimasprakoso38@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini